Keterangan Gambar : Owner Batik Sekar Rinambat, Tri Astutik, mengisi kuliah praktisi prodi manajemen ritel Unigoro, Selasa (3/6/25).
BOJONEGORO – Prodi manajemen ritel Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar kuliah praktisi di Gedung Mayor Sogo, Selasa (3/6/25). Kuliah praktisi kali ini membahas partisipasi bisnis UMKM berkelanjutan. Prodi tersebut menghadirkan Tri Astutik, owner Batik Sekar Rinambat sebagai praktisi.
Di hadapan mahasiswa, Astutik mengulas perjalanannya menekuni industri batik sejak 2016. Berawal dari mengisi kekosongan waktu sebagai ibu rumah tangga, wanita asal Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini, mengikuti pelatihan membatik yang diselenggarakan Ademos Indonesia. Astutik mendapatkan 15 potong kain, wajan, cap, dan malam sebagai modal awal untuk menggeluti usaha batik. “Modalnya memang nol rupiah. Dari 15 potong kain batik, berhasil terjual dua potong seharga Rp 300 Ribu. Hasil penjualan itu tadi diputar lagi sebagai modal. Hingga saat ini pun saya tidak pernah mengeluarkan modal pribadi,” kenangnya.
Di tengah banyaknya pelaku usaha batik, Astutik
dengan brand Sekar Rinambat mencoba untuk tetap eksis. Batik-batik yang
diproduksinya menggunakan kain berbahan serat alam, pewarna alami ramah lingkungan,
serta metode eco print. Selain itu, Batik Sekar Rinambat juga menyelenggarakan
workshop membatik bagi siswa-siswi lembaga sekolah. Sebagai bentuk
edukasi budaya atau edutourism. “Kami memiliki branding yang kuat
melalui cerita budaya. Karena mindset kewirausahaan dalam industri batik
bertumpu pada kreatifitas, adaptif, dan berorientasi pada nilai budaya,” terang
Astutik.
Kuliah praktisi untuk mata
kuliah kewirausahaan, berlangsung interaktif. Mahasiswa prodi manajemen ritel
Unigoro memanfaatkan momen diskusi dengan praktisi langsung untuk menjawab rasa
penasarannya tentang UMKM batik. Selain itu, mahasiswa juga diajak praktik
membatik bersama dan dipandu langsung oleh Astutik. (din)
Tulis Komentar