Keterangan Gambar : Septi Wulandari, S.A.P., M.A.P., memandu peserta saat praktik VOSviewer.
BOJONEGORO – Perpustakaan Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar pelatihan VOSviewer bagi mahasiswa, Jumat (6/12/24). VOSviewer adalah software yang digunakan untuk analisis bibliometrik agar mengetahui tren-tren penelitian dalam kurun waktu tertentu. Pelatihan kali ini dipandu oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unigoro, Septi Wulandari, S.A.P., M.A.P.
Pustakawan Perpustakaan Unigoro, Novi Nur Aryanti, S.IP., mengatakan, pelatihan VOSviewer merupakan program rutin perpustakaan yang ditujukan untuk mahasiswa. “Banyak mahasiswa yang berminat ingin ikut pelatihan ini. Namun kuota peserta hanya dibatasi 25 mahasiswa karena tempatnya terbatas,” ujarnya.
Di hadapan peserta, Septi menjelaskan manfaat VOSviewer dalam aktivitas riset. Terutama untuk mencari novelty atau kebaruan topik penelitian. Sebelum menggunakan VOSviewer, peneliti harus terlebih dahulu menyiapkan data artikel dari Scopus dengan keyword tertentu. Kemudian, data tersebut diimpor dalam bentuk file RIS.
“Nanti ada tiga jenis visualisasi yang akan kita dapatkan. Network Visualization, jika lingkaran radarnya semakin jauh maka topik itulah yang masih jarang diteliti. Kemudian ada Overlay Visualization, di menu ini kita bisa mengetahui topik atau kata kunci penelitian ini sudah dipakai di tahun berapa. Selanjutnya ada Density Visualization, jika warna kata kuncinya semakin terang maka topik itu sudah banyak diteliti,” jelasnya.
Usai mendengar paparan materi, peserta diajak praktik menggunakan VOSviewer. Mereka terlebih dahulu mengumpulkan data-data artikel di Scopus sesuai dengan topik atau kata kunci yang dimintai.
Di momen ini, Septi
membagikan tips untuk menemukan topik penelitian yang terbaru. “Carilah topik
atau keyword yang kurang menarik dan masih sedikit diteliti. Kita bisa
cari dari VOSviewer ini. Meskipun awalnya kita tidak PD dengan topik yang tidak
menarik ini, tapi pasti akan dilirik oleh pengelola jurnal. Karena kita
berhasil dapat novelty-nya,” ungkap akademisi yang juga Ketua Satgas
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perguruan Tinggi (PPKPT) Unigoro. (din)
Tulis Komentar